Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif – Kian lama, ilmu pengetahuan kian berkembang. Banyak penemuan-penemuan baru yang berperan mendobrak benteng keterbelakangan dalam hal pendidikan. Penelitian (baik dalam laboratorium maupun penelitian lapangan) berperan besar terhadap perkembangan ilmu. Hal ini karena pengembangan ilmu berdasar pada temuan penelitian.
Untuk memperoleh hasil yang valid dan kredibel, kita memerlukan metode penelitian yang sesuai dengan topik penelitian itu sendiri. Secara umum, metode penelitian dibagi menjadi dua jenis, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif menitikberatkan pada penemuan fakta baru atau mendalami realitas yang ada, sedangkan metode kuantitatif menitikberatkan pada pengujian hipotesis. Dengan kata lain, metode kuantitatif menguji korelasi antarvariabel penelitian.
Dalam dunia pendidikan, kedua metode tersebut sama-sama bisa digunakan. Hanya saja jika ingin mendalami suatu permasalahan terlebih dahulu, maka metode kualitatif lebih tepat. Misalnya permasalahan kenakalan siswa, motivasi belajar, dan lain sebagainya. Apabila ingin meneliti korelasi, misalnya pengaruh metode mengajar terhadap motivasi belajar siswa, maka lebih tepat menggunakan metode kuantitatif.
Perbedaan Mendasar Antara Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
1. Tujuan Penelitian
Penelitian dengan pendekatan kualitatif bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena secara detail atau mendalam. Permasalahan dalam penelitian kualitatif sebenarnya sudah ada, tetapi masih perlu pendalaman. Sementara itu, tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Oleh karena itu, dalam pendekatan kuantitatif ada dua variabel pengujian, berbeda dengan kualitatif yang memiliki satu variabel saja, tetapi perlu mendalaminya.
2. Instrumen Penelitian
Penelitian kualitatif menggunakan instrumen utama berupa wawancara mendalam (depth in interview) dan observasi lapangan. Untuk memperkuat hasil, maka peneliti perlu melakukan studi dokumen hingga focus group discussion. Instrumen pengumpulan data lainnya dari penelitian kualitatif adalah angket, tetapi hanya sebagai pelengkap data, bukan instrumen utama. Sementara itu, instrumen utama dari penelitian kuantitatif adalah angket dan lembar observasi. Peneliti bisa menggunakan angket apabila subjek penelitiannya berupa orang, sedangkan apabila subjeknya bukan berupa orang (misalnya pengaruh matahari secara langsung terhadap tumbuhan X) bisa menggunakan lembar observasi.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian kualitatif bisa berupa individu, kelompok, atau populasi yang menjadi narasumber, sedangkan subjek penelitian kuantitatif lebih merujuk pada populasi sebagai perwakilan dari keseluruhan subjek. Hal tersebut karena penelitian kualitatif bersifat general, sedangkan kualitatif tidak.
Baca Juga: Cara Membuat Watermark
4. Desain Penelitian dan Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, masalah sudah ada, kemudian peneliti menggali lebih dalam lagi untuk mendapatkan informasi lebih lengkap atau fakta yang baru. Oleh karena itu, bukan hal mustahil apabila judul atau topik penelitian bisa berubah di tengah jalan akibat peneliti menemukan permasalahan baru yang lebih menarik atau lebih penting untuk diteliti. Peneliti juga bisa melakukan analisis selama penelitian berlangsung, tidak harus menunggu selesai.
Perbedaannya yaitu penelitian kuantitatif berdasar pada hipotesis atau dugaan sementara, lalu peneliti menguji apakah memang terdapat hubungan antarvariabel. Penelitian dengan pendekatan ini bersifat statis, tidak ada perubahan fokus penelitian sejak awal hingga selesai. Peneliti baru bisa melakukan analisis data apabila penelitian sudah selesai. Analisis tidak bisa dilakukan bersamaan dengan proses penelitian karena belum mendapatkan hasil.
Itulah perbedaan mendasar tentang penelitian kualitatif dan kuantitatif. Next Mindu akan bahas lebih lanjut tentang kedua penelitian ini. Akan Mindu kupan satu per satu. So, kalian ikuti terus, ya. Sampai jumpa!
3 thoughts on “Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Perbedaan Dasar”