Cerpen singkat menjadi salah satu materi yang banyak kita temui di bangku sekolah. Sejak bangku sekolah dasar kita sudah mencoba mengenal cerpen yang tidak begitu panjang dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Tulisan berbentuk cerpen hampir selalu ada di setiap tema atau topik yang kita pelajari. Kalau kita perhatikan lagi dengan cermat, sangat banyak cuplikan-cuplikan cerita yang kita baca pada soal pilihan ganda. Masih kurang yakin? Coba kita buka lagi buku lama (kalau masih ada lho ya).
Cerpen memiliki kepanjangan, yakni cerita pendek. Cerita pendek adalah bentuk ringkas dari karya tulis berupa cerita yang lebih pendek atau singkat daripada novel dan prosa. Karya tulis cerpen sendiri berdasarkan jumlah katanya memiliki tiga kategori, yaitu cerpen singkat, sedang, dan panjang. Buku materi untuk siswa biasanya mencantumkan cerpen kategori singkat sampai sedang, sedangkan untuk lomba atau dibukukan biasanya menggunakan cerpen kategori panjang.
Buku pelajaran siswa biasanya menggunakan cerpen dengan sesuai usia sekolah. Materi dalam buku untuk tingkat SD biasanya menggunakan cerita tentang hewa, keluarga, atau teman sekolah. Sementara itu, untuk tingkat SMP biasanya menggunakan cerpen bertema persahabatan atau masa depan. Untuk tingkat SMA sudah tidak begitu menyajikan cerpen, tetapi menugaskan siswanya untuk menulis cerpen. Siswa pada tingkatan ini biasanya sudah memiliki imajinasi dan ide cerita yang lebih kompleks, misalnya tema romansa, keluarga, perjuangan, pilihan hidup, dan lain-lain.
Baca Juga: Materi Metode Penelitian
Contoh Cerpen Singkat
Rintik hujan membasahi bumi, menorehkan suasana dinginnya tubuh dan hati. Cuaca seolah-olah seperti torehan pena sutradara. Ya, suasana yang cukup dramatis, sedramatis kehidupan di bumi ini. Hujan pun kian turun dengan derasnya.
Jam menunjukkan pukul 16.00. Sehabis mandi, Frisanda melanjutkan salat Asar. Hujan masih turun dengan derasnya, tapi hal itu tak akan mengurangi khusyuknya salat Frisanda. Di saat yang sama, gemercik cipratan air hujan kian jelas terekam di telinga.
Tiba saat rakaat ketiga …. Lap … suasana menjadi gelap. Hanya seberkas cahaya saja yang mampu menerobos ventilasi rumah. Rupanya petugas PLN sedang membagi giliran pemadaman listrik. Atau mungkin lupa bayar listrik? Oh, no! Tagihan listrik selalu rutin dibayarkan tiap bulannya.
Frisanda pun segera menyelesaikan salatnya. Setelah itu, dia lalu membereskan mukena, lalu mencari benda mungilnya. Kebiasaan setiap saat, apalagi saat-saat hujan seperti ini. Dia pun mengutak-atik handphone-nya. Kemudian klik Menu … Musik … Daftar Putar … Favor… play.
Cinta tak mungkin berhenti
Secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu
Sehingga hidupku pun berarti
Cinta tak mudah berganti
Tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi
Tuk sembuhkan hati
Alunan nada dari Tangga dengan judul Cinta Tak Mungkin Berhenti terus mengalir lembut, lebih tepatnya mengisi ruang dengar Frisanda. Sekilas bayang-bayang Irfan menyelinap dalam hati Frisanda. Loh, siapa lagi Irfan? Bukankah Irfan itu laki-laki? Kok tumben, ya, Frisanda memikirkan laki-laki?
Ya, Irfan adalah bagian dari masa lalu Frisanda. Wajar bukan kalau diam-diam dan tanpa sengaja Irfan masih sering nongol dalam pikiran Frisanda? Saat ini mereka hanya seporsi ‘teman baik’. Ya, teman baik, sangat baik. Tidak lebih dan tidak kurang. Namun, Frisanda juga tak bisa bohong kalau rasa istimewa pada Irfan masih ada untuk sekarang ini.
Seperti kosong dan sendiri
Mencoba pendam beratnya sepi
Setengah hatiku tertinggal padamu
Bila ada cinta yang membuatmu merasa nyaman
Coba kau katakan
Bila benar ada lepaskan hatiku terlebih dahulu darimu
Jika tak lagi cinta tak apa
Kemudian pendengaran Frisanda beralih pada sebuah lagu dari Geisha berjudul Setengah Hatiku Tertinggal. Frisanda lalu tersenyum. Bayangan Irfan kembali hadir. Manis dan lembutnya sikap Irfan kembali mengisi pikiran Frisanda yang belum 100% sadar.
“Arrgghh …! Husshh …!”
Tiba-tiba Frisanda mulai tersadar. Dia berusaha menepis bayang-bayang Irfan. Namun, di tengah gelapnya suasana rumah, setan cinta pun lebih leluasa beraksi dalam pikiran Frisanda. Setan yang menghadirkan bayang-bayang Irfan. Senyumnya, candanya, bagaimana Irfan bisa menjadi pemanis kehidupan Frisanda. Dia pun kemudian beristigfar.
When I see you smile
I can face the world oh … oh …
You know I can do anything
When I see you smile
I see a ray of light oh … oh …
I see it shinning right through the rainWhen I see you smile
Baby when I see you smile at me
Tak lama kemudian, alunan lembut dari Bad English berjudul When I See You Smile seolah membuat berbunga-bunga sekaligus menyesakkan hati Frisanda. Bagaimana tidak? Bagi Frisanda, melupakan Irfan tidaklah semudah menendang kaleng bekas minuman soda yang sekali tendang langsung menghilang. Juga tak semudah menghapus goresan pensil dengan karet kusam. Tak bisa disangkal, secercah rasa sayang masih membekas.
Kini Frisanda mencoba berserah diri pada Sang Pencipta. Namun, Frisanda juga sadar bahwa apa yang dia rasakan adalah suatu fitrah manusia yang diciptakan untuk mencintai.
“Tuhan, Jika dia untukku, satukanlah kami ketika Engkau sudah mengizinkan nanti. Jika dia bukan untukku, biarlah rasa ini hanya sebatas rasa seorang anak manusia dan rasa seorang gadis remaja. Apa pun kehendak-Mu, aku hanya berharap bahwa Engkau tak akan memutuskan tali ukhuwah kami,” lirihnya kemudian.
And we have gone through good and bad times
But your unconditional love
Was always on my mind
You’ve been there from the start for me
And you was always been true as can be
I give mu heart to you
I give my heart
Cause nothing can compare in this world to you
Lagu dari Avenged Sevenfold berjudul Warmness on The Soul mengalun merdu mengisi ruang dengar Frisanda. Frisanda tersenyum dan menghela napas. Kini dia mulai mencoba membawa rasa itu ke arah positif. Masa lalu bukanlah hal yang harus dilupakan. Cinta? Boleh saja, karena itulah fitrah manusia. Yang terpenting bagaimana cara mengemas dan menyikapinya untuk hal-hal positif dan tidak mengurangi rasa cinta pada Yang Maha Kuasa.
Frisanda mulai menjalani hidup dan hatinya lebih santai. Dia yakin semua yang ada di dunia ini sudah diatur oleh Sang Pencipta. Bagi Frisanda, Irfan adalah kehangatan di dalam jiwanya, tetapi Allah adalah pemilik dan penguasa dirinya seutuhnya.
Itulah contoh cerpen singkat yang bisa Mindu tuliskan. Kalau ada yang membutuhkan untuk referensi, boleh digunakan ya, tapi tetap harus dicantumkan nama pengarang dan sumbernya. Biasakan untuk menghargai karya orang lain. Sampai ketemu di artikel selanjutnya! Jangan lupa tinggalkan kesan di kolom komentar, ya!
2 thoughts on “Cerpen Singkat untuk Tugas Sekolah”