Pernahkah kalian mendengar istilah FGD? Bagi kalian yang sudah mengenal materi metode penelitian, mungkin kalian tidak asing tentang istilah ini. Focus group discussion (FGD) menjadi salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. Teknik ini menjadi pendukung yang sangat kuat setelah kita sebagai peneliti menerapkan teknik wawancara dan observasi. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan dari Mindu!
FGD merupakan teknik pengumpulan data yang melibatkan beberapa sumber sekaligus. Dalam teknik wawancara, kita melakukannya bersama satu subjek penelitian. Apabila subjeknya lebih dari satu, maka kita melakukan wawancara secara bergantian terhadap masing-masing subjek.
FGD merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara membentuk kelompok diskusi. Kelompok diskusi ini setidaknya mencakup empat orang atau lebih. Dalam teknik ini, kita dan subjek penelitian melakukan diskusi atas suatu topik permasalahan. Dari diskusi tersebut, kita dapat mengambil data-data yang ingin kita gali.
Apa perbedaan FGD dengan wawancara? Kapan kita bisa menggunakannya? Bagaimana cara kita melaksanakannya? Yuk, kita bahs satu per satu!
Apa Itu FGD dan Perbedaannya dengan Wawancara?
Teknik diskusi dalam grup dan wawancara sama-sama digunakan dalam penelitian kualitatif. Dalam pelaksanaannya, kedua teknik ini juga memiliki kesamaan. Dalam kedua teknik ini, kita mencoba menggali data dengan cara berkomunikasi atau berdialog dengan subjek penelitian yang menjadi sumber data.
Subjek penelitian kita bisa perorangan, kelompok masyarakat, orang yang dianggap penting (tokoh masyarakat), tokoh agama, dan sebagainya. Intinya yang relevan dengan penelitian kita.
Perbedaannya adalah cara ketika kita melaksanakan. Dalam teknik wawancara, kita berdialog dengan satu orang saja dan fokus pada pengalaman atau pengetahuan subjek. Teknik wawancara kita gunakan sebagai teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian kualitatif. Sementara itu, teknik FGD kita lakukan secara langsung dengan beberapa sumber dalam bentuk forum diskusi. Metode diskusi ini bukan merupakan teknik utama, tetapi pendukung setelah kita melakukan wawancara terlebih dahulu. Tujuannya untuk memperkuat dan melengkapi data hasil temuan kita.
Kapan Kita Perlu Melakukan Teknik Ini?
Kita bisa menerapkan teknik FGD apabila kita menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik ini bukan termasuk teknik yang bisa kita gunakan dalam penelitian kuantitatif. Umumnya teknik ini kita lakukan saat ingin melakukan riset dengan tema sosial. Artinya adalah teknik ini kita gunakan apabila topik penelitian kita berkaitan dengan masyarakat luas atau umum. Contohnya adalah penelitian mengenai persepsi sosial masyarakat, studi kasus, budaya lokal, dan lain-lain.
FDG bisa kita lakukan apabila subjek penelitian kita bersifat kompleks atau meliputi banyak pihak. Apabila kita melakukan penelitian yang temanya sangat terfokus dan hanya melibatkan satu atau dua pihak saja, maka kita lebih efektif menggunakan teknik wawancara dan observasi serta dokumentasi. Kita tidak perlu menunjangnya dengan FGD.
Bagaimana Cara Melaksanakannya?
Kita bisa menerapkan teknik ini secara semiformal atau santai. Memang ada yang bersifat formal, tetapi frekuensinya lebih sedikit. Mengapa demikian? Hal ini karena orang-orang yang terlibat dalam di dalamnya biasanya merupakan masyarakat umum, tidak semuanya akademisi. Dengan demikian, kita tidak menekankan pada acara formal, tetapi berdiskusi santai dan berbobot, bahkan adakalanya kita perlu menyelipkan guyonan agar suasana tidak kaku. Selain itu, kita juga bisa lebih menyatu dengan masyarakat. Perbincangan yang santai bisa menambah keakraban antara kita dengan subjek maupun antarsubjek sendiri.
Nah, itulah penjelasan seputar apa itu FGD. Sebelum melakukannya, kita harus memastikan bahwa topik penelitian kita relevan dengan tekniknya. Kita juga perlu mempelajari tips-tips sebelum melakukan penelitian agar kita bisa diterima dengan baik oleh subjek penelitian. Ingat, ya, penelitian sosial akan berhasil apabila kita bisa menyatu dalam kehidupan masyarakat yang kita teliti. Selamat mencoba! Yuk, share pengalaman kalian tentang FGD di kolom komentar!
Selain merawat rambut dari luar dengan ramuan tradisional dan minyak zaitun, memperkuat akar rambut dari dalam juga penting, misalnya dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan menjaga kehidupan sehari-hari yang sehat.
Jika ingin menurunkan berat badan dengan diet ekstrim, pastikan selalu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan melakukan olahraga teratur untuk membantu mempercepat penurunan berat badan.