Kalimat majemuk setara sering muncul dalam buku bacaan terdapat. Jenis kalimat ini merupakan gabungan dari beberapa klausul atau kalimat tunggal. Kalimat majemuk ini juga dikenal dengan kalimat majemuk koordinatif.
Perlu kita ketahui kalimat majemuk setara memiliki struktur minimal dua kalimat dasar. Kalimat dasar tersebut tentunya memiliki ketentuan, yaitu apabila kita memisahkan, maka kalimat tersebut menjadi kalimat tunggal.
Sebelum memahami kalimat majemuk jenis ini, kita perlu mengetahui tentang asal-muasalnya agar bisa menggunakan kalimat majemuk dengan lebih mudah dalam menulis karya. Pengertian kalimat majemuk koordinatif adalah kalimat yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal dengan kedudukan setara. Kalimat majemuk jenis ini memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan kalimat majemuk lainnya.
Ciri-Ciri Kalimat Majemuk Setara
1. Memiliki dua klausul atau lebih
Mungkin untuk beberapa orang, klausul masih asing. Dalam KBBI, klausul adalah istilah yang digunakan untuk menyebut satuan gramatikal yang mengandung predikat serta memiliki potensi menjadi kalimat. Nah, ciri pertama dari kalimat majemuk adalah mencakup dua klausa atau lebih yang memiliki kedudukan setara atau sederajat.
2. Mengandung kata hubung atau konjungsi
Kalimat majemuk memiliki ciri penting, yaitu memiliki kata hubung seperti ‘atau’, ‘tetapi’, ‘sedangkan’, ‘lalu’, ‘kemudian’. Jenis kalimat mempengaruhi penggunaan kata hubung.
3. Mempunyai pola
Ciri yang membedakan kalimat majemuk koordinatif dengan kalimat lainnya adalah adanya pola. Kalimat majemuk jenis ini umumnya menggunakan pola subjek+predikat. Pola kalimat inilah yang menjadi ciri khas, yakni subjek+predikat+keterangan+konjungsi+subjek+predikat+keterangan yang sudah menjadi pola umumnya.
Jenis Kalimat Majemuk Setara
A. Aditif
Aditif dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat majemuknya menyatakan penjumlahan. Dengan kata lain, kalimat majemuk koordinatif menggunakan kata hubung yang menunjukkan hubungan penjumlahan dari kalimat dasar. Kalimat aditif menggunakan kata ‘dan’, ‘serta’, dan ‘lagi pula’. Berikut contoh kalimatnya:
- Aku menjelaskan pelajaran matematika pada adik dan adik mendengarkan dengan baik.
- Ayah menanam bunga aster di pekarangan dan ibu menyiram bunga dengan antusias.
B. Peristiwa
Kalimat majemuk yang menyatakan peristiwa biasanya menggunakan kata hubung sebagai penghubung antar dasar kalimat, akan tetapi tetap membutuhkan tanda koma sebagai batas. Kata hubung yang digunakan biasanya menghubungkan urutan peristiwa seperti lalu, kemudian, terus, lantas. Berikut contoh kalimatnya:
- Saya memasak nasi, kemudian membeli lauk.
- Adnan tinggal di Bogor, kemudian pindah ke Jakarta.
C. Sebab-akibat
Sebab-akibat dalam kalimat majemuk menyatakan penyebab dan konsekuensi dari apa yang terjadi. Umumnya menggunakan konjungsi ‘karena’, ‘sebab’, ‘oleh karena itu,’ dan lain-lain. Berikut contohnya:
- Asna tidak bisa hadir di ujian sekolah karena ia kecelakaan.
- Ular dibasmi oleh warga, akibatnya tikus merusak tanaman padi mereka.
D. Penguatan
Kata hubung yang digunakan dalam kalimat majemuk jenis ini bertujuan untuk menguatkan kalimat sebelum atau sesudahnya, berikut contohnya:
- Putra rajin belajar, bahkan ia mencari guru les untuk mengajarinya.
- Jangan keluar di malam hari, terlebih saat sendirian.
E. Urutan waktu
Seperti namanya, kalimat majemuk satu ini menggunakan kata hubung yang berkaitan dengan waktu, sebagai contoh:
- Ibu berbelanja ke pasar setelah mengantar Adik ke sekolah.
- Ayah membaca koran dan meminum kopi, kemudian bergegas berangkat kerja.
F. Pertentangan
Terakhir, kalimat majemuk koordinatif pertentangan menggunakan kata hubung yang menunjukkan pertentangan seperti, ‘tetapi’, ‘sedangkan’, ‘namun’, ‘akan tetapi’. Berikut contoh kalimatnya:
- Andi tidak pandai dalam matematika, tetapi ia sangat lihai saat menggambar.
- Tata sangat menyukai warna biru, sedangkan Nana menyukai warna merah muda.
Baca Juga: Kalimat Langsung
Itulah penjelasan tentang kalimat majemuk setara yang bisa dicerna terlebih dahulu. Sehingga saat membaca suatu karya tulis atau membuatnya tidak bingung lagi dalam menyusun kalimat apalagi sampai salah menempatkan. Ada yang mau menammbahkan contohnya? Boleh. Yuk, isi di kolom komentar!
1 thought on “Kalimat Majemuk Setara: Pengertian, Jenis, dan Contohnya”