Kalimat menjadi komponen penting yang sering kita ucapkan, tetapi tak pernah diketahui asal-muasal dan hal mendetail tentang itu. Sehingga, banyak orang yang salah menyusun kata atau bahkan mengartikannya. Nah, artikel ini akan membahas tentang kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk bertingkat sendiri merupakan salah satu jenis kalimat dalam penggunaan bahasa Indonesia.
Sebelum tenggelam terlalu jauh, kita perlu tahu apa itu kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah gabungan dari dua kalimat tunggal. Sesuai namanya, kalimat majemuk memiliki dua klausul utama atau lebih serta setiap kalimatnya bisa berdiri sendiri. Terdapat beberapa jenis kalimat majemuk, yakni majemuk setara, bertingkat, campuran, serta rapatan.
Di artikel kali ini kita akan membahas kalimat majemuk bertingkat yang merupakan jenis kalimat dengan anak kalimat serta induk kalimat. Perlu kita ingat, untuk anak kalimat sifatnya dipengaruhi oleh induk kalimatnya. Kalimat majemuk jenis ini pun sering disebut sebagai kalimat kompleks. Ada beberapa kata hubung yang menyertai kalimat ini. Berikut jenis kalimat majemuk dan contohnya:
Jenis dan Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat
1. Hubungan Waktu
Sesuai namanya, kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu tentu menggunakan kata hubung yang menunjukkan waktu. Mulai dari ‘sejak’, ‘Saat’, ‘ketika’, ‘sesudah’, ‘sebelum’, ‘ sampai’. Berikut contoh kalimatnya:
A. Saat Alister pergi ke toko bunga, Aster menikmati kopi di kafe.
B. Sejak Alister mencintai Aster, ia menanam bunga aster di pekarangan rumahnya.
C. Ken enggan untuk berkumpul dengan teman-teman gengnya sejak ia tahu ada yang berkhianat.
D. Jantung Via hampir berhenti berdetak kala Dita membawa kabar buruk itu padanya.
2. Hubungan Syarat
Kalimat majemuk kali ini menggunakan kata hubung syarat yang menjelaskan suatu keadaan yang harus dipenuhi oleh keadaan lainnya. Seperti ‘apabila’, ‘jika’, ‘seandainya’, ‘asalkan’. Berikut contoh kalimatnya:
A. Aster akan pulang apabila Alister meminta maaf.
B. Seandainya Van di sini, Livi tidak akan bersedih.
C. Kania mudah saja memaafkan Dafa andai lelaki itu datang langsung menemui Kania.
D. Seandainya Citra datang, Brian akan sangat bahagia.
3. Hubungan Perbandingan
Kalimat majemuk jenis ini menggunakan kata hubung ‘ibarat’, ‘seperti’, ‘daripada’, ‘bagaikan’, ‘laksana’.
A. Bagaikan dandelion yang terbang tertiup angin, Aletta berubah menjadi cantik setelah patah hati.
B. Seperti pepatah udang di balik batu, Andi berbuat baik pada ibunya untuk meminta sesuatu.
Baca Juga: Kalimat Majemuk Setara
4. Hubungan Tujuan
Kata hubung yang digunakan dalam kalimat jenis ini menunjukkan makna atau maksud, seperti ‘agar’, ‘supaya’, ‘biar’, dan lain sebagainya. Berikut contoh kalimatnya:
A. Aku harus belajar mengaji agar bisa masuk pondok pesantren impianku.
B. Supaya lingkungan selalu bersih, Pak Kades mengadakan program bersih desa.
5. Hubungan Kenyataan
Kata hubung yang digunakan untuk kalimat jenis ini adalah ‘padahal ‘ dan ‘sedangkan’ yang menunjukkan keadaan sebenarnya. Berikut contoh kalimatnya:
A. Lian memakan mangga dari Kinan padahal Lian alergi dengan mangga.
B. Livy ingin belajar naik mobil, sedangkan Van mau mengajarinya mengendarai motor.
Nah, itulah beberapa kalimat majemuk bertingkat yang dapat dipahami terlebih dahulu. Masih ada sepuluh kalimat majemuk jenis ini berdasarkan kata hubungnya, bakalan sulit diingat kalau langsung dibahas semuanya, ya. Intinya jenis kalimat majemuk ini didasarkan pada penggunaan kata hubung. Selain yang disebutkan di atas, ada konjungsi sebab-akibat, hubungan perlawanan, hubungan sangkalan, hubungan alat, hubungan cara, hubungan hasil, hubungan atribut, hubungan penjelasan. Tentunya, sebelum memahami kalimat majemuk perlu mengetahui dan menghapal berbagai jenis konjungsi atau kata hubung, nih.
Berdasarkan beberapa contoh di atas pun pasti Sobat sudah paham bagaimana penggunaan kalimat majemuk jenis ini. Selanjutnya tidak akan kesulitan mengenali jenis kalimat saat menjumpainya di bacaan-bacaan. Selain itu, Sobat pun tidak perlu bingung lagi saat akan merangkai sebuah kalimat dan menguraikannya.